a. SOLDER
1.
PENGERTIAN SOLDER
Penyolderan adalah suatu pekerjaan
yang biasa dilakukan dalam merakit suatu rangkaian elektronika. Mutu atau
kualitas dari penyolderan ini sangat mempengaruhi karakteristik dari rangkaian
tersebut dalam hal validitas, noise dan umur rangkaian. Karenanya dalam
melakukan penyolderan, bahan yang akan digunakan untuk menyolder harus
disesuaikan dengan peralatan yang akan disolder serta harus diperhatikan pula
perawatan rangkaian sebelum dan sesudah penyolderan.
Solder adalah sebuah sebuah
peralatan listrik yang digunakan untuk memasang atau melepaskan
komponen-komponen elektronik, proses pemasangan atau pelepasan tersebut disebut
soldering. Disini Saya mengulas tentang
solder biasa bukan solder uap. Sistem kerja solder ini sebenarnya cukup
sederhana yaitu cuma sebuah lilitan pemanas membalut mata solder, tapi tentu
saja ada isolasi disini
2.
JENIS PENYOLDERA
a.
SOLDER LUNAK
Solder lunak adalah proses penyolderan
yang menggunakan bahan tambah dari logam lunak, logam cair ini harus mencair
pada suhu di bawah 450°C. Penyolderan ini diterapkan apabila diperlukan: jalur
sambungan yang kedap, tidak terlalu pejal, dan tidak untuk menerima suhu yang
tinggi.
b.
SOLDER KERAS
Solder keras adalah proses
penyolderan yang menggunakan bahan tambah dari logam-logam yang agak keras
(perak, kuningan, tembaga, dan sebagainya), dan logam solder mencair pada suhu
di atas 450°C. Solder keras diterapkan apabila diinginkan ikatan yang lebih
kokoh dan tahan terhadap suhu tinggi bila dibanding dengan ikatan solder
ringan.
3.
JENIS JENIS SOLDER
a.
SOLDER BIASA
Solder biasa merupakan solder yang
paling banyak dipakai sebab selain karena harganya yang cukup myrah tetapi
untuk keperluan merakit ataupun Service sudah sangat cukup memadai.
b.
SOLDER KONTROL SUHU
Terdapat berapa tipe solder yang
mempunyai pengaturan suhu otomatis, pada solder biasa tak terdapat fitur ini,
ciri-ciri dari solder ini yaitu terdapat Box kontrol terpisah dari solder tersebut.
Untuk kelebihan solder jenis ini ialah jika dihidupkan seberapa lama pun
suhunya akan tetap stabil sehingga tak akan merusak solder itu sendiri begitu
pula dengan tegangan yang naik turun tak akan mempengaruhi suhu solder,
sedangkan untuk solder biasa suhunya akan meningkat seiringan dengan tegangan
yang diberikan serta lama waktu menyalakannya, jika dibiarkan menyala terus
menerus, umumnya ujung solder yang berada dekat dengan elemen akan meleleh.
c.
SOLDER UAP
Disebut blower sebab proses
pemakaiannya menggunakan udara, pada blower standar yang dipakai dalam
praktikum, terdapat dua pengaturan. Pengaturan yang pertama ialah kekuatan
panas atau Heating yang akan dikeluarkan melalui mata solder, dan untuk
pengaturan yang kedua ialah kekuatan hembusan yang merupakan udara yang akan
dipancarkan.
4.
ISTILAH DALAM PENYOLDERAN
a.
Wetting :adalah kejadian dimana sebagian
permukaan suatu zat padat bersentuhan dengan zat cair dan menjadi batas bersama
antara zat padat dan zat cair.
b.
Difusi :adalah
proses pertukaran dan penyebaran atom antara timah Sn dan tembaga Cu
untuk membentuk intermetallic alloy.
c.
Kapilaritas :adalah sifat solder dimana zat cair
dapat melakukan penetrasi pada celah yang sempit.
d.
Leaching :adalah process larutnya zat padat
logam ke zat cair logam pada suhu dibawah titik leburnya.
e.
EuteticAlloy :adalah alloy komposisi dari dua
perpaduan logam sedemikian sehingga titik lebur ( Liquidus temperature ) dan
titikpadat ( solidus temperature ) temperaturnya sama.
f.
Liquation :adalah hal dimana pencairan suatu zat
padat tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
g.
Lift off :Lepasnya solder fillet dari pad Cu.
Hal ini terjadi pada penyolderan through hole dengan dip soldering.
h.
Dross :adalah oksida timah yang terbentuk dari
reaksi antara oksigen dalam udara dengan timah dalam larutan solder.
i.
Korosi :adalah senyawa oksida yang terbentuk
jika logam berada diudara terbuka. dan bereaksi dengan oksigen.
j.
Migration :merupakan bentuk khusus dari korosi
galvanis.
k.
Creep strengthdan tensile strength :adalah
metoda pengujian solder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar