a. ELEMEN
TAMPILAN
1.
BOLA LAMPU
Bola lampu berpijar karena adanya
energi panas dari filamen yang di pancarkan sebagai cahaya. Filamen ini
biasanya terbuat dari tungesten. Dimana resistansi dari tungesten akan
bertambah besar bila temperatur naik. Karenanya bola lampu yang melewati
filamen ini harus diusahakan seimbang pada suatu interval temperatur, sehingga
bola lampu tersebut tetap bersinar. Bola lampu banyak digunakan untuk
penerangan, dan untuk lampu indikator pada rangkaian elektronika.
2.
LAMPU FLOUR
Dalam Lampu flour mula mula bimetal
yang terdapat dalam stater (glow lamp) dipanaskan, sehingga bimetal tersebut
menggembang dan terhubung. Setelah itu kawat pemanas atau filament yang
terdapat dalam lubang di panaskan. Sesaat kemudian celah dari bimetal melebar
lagi, sehingga rangkaian dalam stater terbuka. Dengan demikian tegangan sumber
dikenakan pada lampu flour sehingga terjadi emisi elektron. Emisi elektron ini
menumbuk permukaan bagian dalam dari tabung yang dilapisi dengan bahan flour.
Sehingga bahan flour ini bersinar karena adanya energi tumbukan yang diberikan
oleh elektron. Selama terjadinya emisi elektron, impedansi antara kedua
elektrode sangat kecil, karena itu perlu dipasang induktor sebagai beban untuk
menstabilkan arus.
3.
LAMPU INDIKATOR
a.
DIODE
Lampu Diode, adalah sejenis bahan
semi konduktor yang memancarkan cahaya karena adanya arus dengan arah maju.
Warna yang di pancarkan oleh LED ini adalah merah, orange, hijau dan infra
merah. LED digunakan untuk sumber cahaya, lampu indikator dan tampilan
elektronik.
b.
NEON
Lampu Neon, lampu ini berpijar karena
busur dalam tabung dipenuhi dengan gas neon. Beda potensial antara electrode
electrode dalam lampu neon dijaga konstanta pada suatu interval tegangan
sehingga lampu ini dapat bersinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar